- PENERIMAAN MAHASISWA BARU Tahun 2022
- PENERIMAAN TENAGA DOSEN DAN TENAGA INSTRUKTUR
- Sosialisasi Fasilitasi dan Pendanaan Kegiatan Riset Inovasi BRIN
- PENERIMAAN MAHASISWA BARU SESI MANDIRI BERSAMA PTS LLDIKTI WILAYAH X
- P E N G U M U M A N PENERIMAAN TENAGA DOSEN Tahun 2021
- Pengabmas Dosen Fakultas Kebidanan IKESPNB
- Pengucapan Janji dan Pemasangan Uniform
- Bulan Mei 2021 penuh Keberkahan
- Edisi Buka Bersama Civitas Akademika Institut Kesehatan & SMK Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
- KEMBALI....MAHASISWA INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI MERAIH PKMI PADA TAHUN 2021
Bahaya Mendiagnosis Penyakit Lewat Internet
Berita Populer
- PENERIMAAN MAHASISWA BARU SESI MANDIRI BERSAMA PTS LLDIKTI WILAYAH X
- International Midwifery Conference : EVIDENCE BASED IN COMPLEMENTARY MIDWIFERY TO INCREASE COMFORT I
- P E N G U M U M A N PENERIMAAN TENAGA DOSEN Tahun 2021
- PENERIMAAN TENAGA DOSEN DAN TENAGA INSTRUKTUR
- Pengumuman Penerimaan Tenaga Dosen
Berita Terkait
Apakah Anda mengunjungi "dokter Google" lebih sering dari dokter di klinik? Anda tidak sendiri. Dalam sebuah survei tahun lalu di Amerika diketahui bahwa 35 persen responden mencocokkan gejala penyakitnya di internet dan mendiagnosis dirinya sendiri.
Masih menurut survei yang dilakukan The Pew Research Center's Internet & American Life Project itu, sekitar 41 responden mengatakan diagnosis sendiri itu ternyata dikonfirmasi kebenarannya oleh dokter.
Tetapi, sekitar satu dari tiga responden mengaku tidak pernah pergi ke dokter untuk mencari opini kedua. Malahan, 18 persen responden mengatakan bahwa upaya mendiagnosis sendiri itu ternyata salah ketika ditanyakan ke dokter.
Meski survei yang melibatkan 3.000 responden itu sebenarnya dilakukan untuk mengetahui siapa yang mencari informasi kesehatan secara online, tetapi para profesional medis merasa khawatir dengan tren itu.
"Rata-rata tiap orang mengunjungi empat situs lalu memutuskan ia menderita kanker dan akan segera meninggal. Padahal, di internet banyak informasi yang keliru," kata Rahul K Khare, dokter unit gawat darurat dari Northwestern Memorial Hospital.
Menurut Khare, ia sering menemukan pasien yang hidupnya menjadi penuh kecemasan karena mereka merasa menderita penyakit berat setelah mencocokkan gejala yang dirasakannya dengan informasi di internet. (sumber: kompas.com)